Menelusuri Perseteruan Oasis dan Blur, Saling Lempar Umpatan hingga Tercetus Battle of Britpop

uncja.com, Jakarta Para pecinta musik pop dan rock era 1990-an dan 2000-an tentu tak asing mendengar dua nama band asal Inggris ini: Oasis dan Blur. Terutama, bagi mereka yang pernah ikut-ikutan demam invasi musik British atau Britpop. Kedua band tersebut sejajar dengan grup-grup musik Britpop lain seperti Suede, Pulp, Travis, dan Coldplay.

uncja.com, Jakarta Para pecinta musik pop dan rock era 1990-an dan 2000-an tentu tak asing mendengar dua nama band asal Inggris ini: Oasis dan Blur. Terutama, bagi mereka yang pernah ikut-ikutan demam invasi musik British atau Britpop. Kedua band tersebut sejajar dengan grup-grup musik Britpop lain seperti Suede, Pulp, Travis, dan Coldplay.

Namun, satu isu menarik sempat melanda Oasis dan Blur. Dua band ini sempat bersaing hingga masuk ke tahap berseteru, menimbulkan fenomena “Battle of Britpop”. Perseteruan band ini berawal sejak tahun 1995, setelah Blur merilis album Parklife pada 1994 dan Oasis muncul dengan album debut mereka, Definitely Maybe pada tahun yang sama.

Perseteruan ini tak lepas dari komentar-komentar saling memanasi satu sama lain saat berbicara di hadapan media, antara vokalis Blur, Damon Albarn dan kakak beradik pendiri Oasis, Noel dan Liam Gallagher. Pernyataan mereka kala itu diklaim dari kata-kata yang sempat terlontar saat keduanya bertatap muka.

Padahal, hingga musim semi tahun 1995, Oasis dan Blur tak pernah berseteru dan terkesan seperti saling menghormati satu sama lain. Namun, begitu Oasis berhasil meraih posisi nomor 1 di tangga lagu berkat single “Some Might Say”, dua personel band asal Manchester itu seolah berlagak sombong di hadapan Damon Albarn hingga Noel maupun Liam membuatnya panas.

Awal Mula Perseteruan

Pada April 1995, Damon Albarn menyampaikan pernyataan yang diklaim berdasarkan dari pengalamannya saat bertemu Liam Gallagher di pesta perayaan suksesnya lagu baru Oasis kala itu. Melansir dari radiox.co.uk, Damon Albarn menyatakan kepada pewarta bahwa Liam bersikap kurang berkenan saat ia menghampirinya untuk mengucapkan selamat atas pencapaian lagu “Some Might Say” yang membawa Oasis menuju posisi puncak.

“Saya datang ke pesta perayaan mereka, kalian tahu? Sekadar ingin menyampaikan, ‘Bagus banget’. Dan Liam datang menghampiri, dan seperti biasa, dia berkata, ‘Nomor satu sia*an!’ tepat di depan wajah saya. Jadi saya berpikir, ‘Baiklah, kita lihat saja nanti…'” ujar Damon Albarn menyampaikannya kepada NME.

Dalam buku Don’t Look Back In Anger: The Rise and Fall of Cool Britannia karya Daniel Rachel, Noel Gallagher sempat mengatakan bahwa perseteruan kedua band ini kemungkinan berawal dari ketegangan antara Liam dan Albarn yang melibatkan seorang wanita sebagai pihak ketiga.

“Liam dan Damon berhubungan intim dengan wanita yang sama, dan ada banyak kokain yang disertakan. Ada Penghargaan NME di mana kami difoto dengan Blur, dan Liam berkata, ‘Persetan denganmu, dasar j*lang, bla bla bla,’” ucap Noel Gallagher dalam buku tersebut, mengutip faroutmagazine.co.uk.

Ketegangan Berlanjut Melalui Karya Musik

Sewaktu berbincang dalam program Reel Stories di BBC, Noel Gallagher mulai menemukan hal-hal yang membuat perseteruan berlanjut menjadi lebih rumit ketika grupnya dan Blur bertemu di berbagai acara. Noel mulai terpengaruh ketika Blur mulai meluncurkan single pada pekan yang sama dengan jadwal lagu baru Oasis.

“Saya pikir ada pekan ketika kami sama sekali tidak tertarik. Kemudian, semuanya mulai memanas, dan kami menjadi tertarik dengan sangat cepat. Dan jika ada yang berkelahi dengan saya, itu akan terjadi,” ucap Noel dalam pernyataannya di program tersebut.

Pernyataan Noel membuat Alan McGee, orang yang mengontrak Oasis untuk label Creation Records miliknya, buka suara. Ia bahkan setuju dan mendukung pernyataan Noel soal keterlibatan seorang wanita. “Ada situasi dengan seorang gadis. Itu menciptakan perang Britpop,” terang McGee, mengutip dari pubity.com.

“Damon meniduri seseorang yang dekat dengan Liam. Dia adalah salah satu dari banyak wanita yang berteman dengan Damon. Lalu dia berhubungan intim dengannya untuk cinta satu malam dan itu menciptakan pertengkaran. Mereka semua saling mengejek setelah itu,” sambungnya.

Namun begitu, Liam membantah klaim dari Alan McGee. Melalui media sosial di akun X, Liam sempat mencuit, “Sebagai catatan, aku dan Dermot Oblong (maksudnya Damon Albarn) tidak pernah bertengkar karena cewek atau cowok.”

Lagu dan Film Dokumentar yang Bikin Makin Panas

Alan McGee juga sempat mengungkapkan kepada Radio X mengenai lagu “Digsy’s Dinner” dari album Definitely Maybe yang sebenarnya merupakan sindiran bahkan ejekan terhadap Blur. “Saya rasa Noel tidak pernah mengakuinya. Itu ejekan terhadap musik Britpop. Noel membuktikan bahwa ia bisa melakukan itu sambil tidur,” ucapnya, mengutip radiox.co.uk.

Damon Albarn lantas mengakui adanya ketidaknyamanan terhadap Oasis dalam pernyataannya di film dokumenter Blur yang rilis pada 2010 berjudul No Distance Left To Run. Albarn menyampaikan bahwa pentolan Oasis seperti seorang perundung di masa-masa sekolah.

“Noel Gallagher dulu selalu mengejek saya dan itu sangat, sangat menyakitkan saat itu. Oasis seperti perundung yang harus saya hadapi di sekolah,” terangnya.

Umpatan Kasar yang Juga Mungkin Jadi Penyebabnya

Selain hal-hal di atas, terdapat juga teori yang menyebut umpatan atau kata-kata kasar dari mulut Noel menjadi salah satu penyebabnya. Noel disebut pernah berharap Damon Albarn dan rekan satu bandnya di Blur, Graham Coxon “tertular AIDS dan mati”.

Namun pernyataan yang tak seharusnya terlontar kepada siapapun ini, ditarik kembali oleh Noel. Ia mengklaim bahwa saat mengumpat, dirinya sedang berada di bawah pengaruh narkotika, seperti disampaikan pubity.com.

Liam sempat menyinggung komentar Noel tersebut melalui Twitter (X). Tampaknya, ia mengakui pernyataan kakaknya sempat memperburuk hubungan mereka dengan Blur. “Kami (Oasis dan Blur) selalu bersenang-senang, berpikir keadaan menjadi buruk ketika Noel Gallagher berharap Dermot (Damon) tertular AIDS dan mati, bukan momen terbaik Rkid (Noel) seperti yang kalian tahu, LG x,” tulisnya.

Tanda-Tanda Mau Move On dan Damai

Setelah hampir tiga dekade berlalu, perseteruan Oasis dan Blur tampaknya telah mendekati titik reda. Pada tahun 2013, Noel Gallagher bergabung dengan Damon Albarn dan Graham Coxon di atas panggung dalam sebuah acara yang diprakarsai Teenage Cancer Trust (Yayasan Kanker Remaja).

Lalu pada bulan Agustus 2018, Damon Albarn menyampaikan kepada The Sun mengenai adanya tanda-tanda perdamaian ini. “Kami tidak membicarakan masa lalu, kami membicarakan masa kini. Saya menghargai persahabatan saya dengan Noel karena dia adalah satu-satunya orang yang mengalami apa yang saya alami di tahun 90-an,” ucap Damon Albarn.

Noel juga sempat manggung bareng Damon Albarn, memainkan lagu “Beetlebum” milik Blur. Ia bahkan ikut menulis sebuah lagu dalam album Humanz untuk Gorillaz, proyek musik virtual Damon Albarn yang juga membawanya pada kesuksesan selain bersama Blur.

Sedangkan Liam Gallagher tampaknya masih belum siap untuk mengikuti jejak sang kakak. Dalam sebuah pernyataan kepada Vogue, Liam mengatakan bahwa Blur adalah bagian dari guilty pleasure (istilah yang menggambarkan perasaan bersalah saat melakukan hal menyenangkan) baginya, sekaligus band yang kualitasnya terlalu dilebih-lebihkan sepanjang era 1990-an.

Di sisi lain, pemain bass Blur, Alex James, tampaknya enggan terlalu larut dengan perseteruan. Pada awal Desember 2024 ini, Alex James memilih utuk mendukung tur reuni Oasis yang akan digelar sepanjang tahun depan. “Saya sangat senang untuk mereka. Senang sekali. Mereka hebat. Saya suka mereka,” ucap Alex James kepada NME, seolah melupakan segala kesemrawutan dalam isu Battle of Britpop.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *