uncja.com, Jakarta Grup musik Green Day yang berdiri di Berkeley, California, Amerika Serikat, sejak tahun 1986, kini telah memiliki banyak penggemar. Setelah terjun di dunia musik, Green Day telah sukses menaklukkan pasar musik dunia meskipun genre yang mereka usung tak terlalu nge-hits pada era itu, yakni punk rock.
Di sisi lain, Green Day selama ini dikenal memiliki tiga orang personel yang punya persona sangat kuat. Mereka adalah Billie Joe Armstrong (gitar, vokal), Mike Dirnt (bass), dan Tre Cool (drum). Kemampuan mereka dalam meracik musik, membuatnya masuk ke dalam daftar band punk paling berpengaruh di dunia.
Dalam arsip yang pernah disampaikan mtv.com pada 2001 lalu, sejumlah musisi yang lebih muda dari Green Day, mengaku bahwa musikalitas dan tema lagu-lagu trio punk rock tersebut di beberapa albumnya, menjadi inspirasi bagi mereka. Misalnya saja vokalis Good Charlotte, Joel Madden, yang mengaku hidupnya berubah setelah mendengarkan album Dookie.
Meskipun telah menginspirasi banyak orang, terutama para musisi, bukan berarti Green Day sepi dari kontroversi. Rupanya sejak awal berkarier, mereka sudah diterpa kontroversi terkait musikalitas, hingga sikap sang vokalis saat menghadapi hal-hal yang tak sesuai harapan.
Namun begitu, tampaknya kontroversi seputar musik serta sikap para personel Green Day, terutama Billie Joe Armstrong, sudah menjadi keunikan tersendiri dalam diri mereka. Mengingat Green Day akan tampil di Jakarta dalam dua bulan ke depan, tepatnya 15 Februari 2025, menarik juga bila kita menelusuri kontroversi apa saja yang pernah melanda mereka.
Kontroversi Gaya Musik dan Status Punk Green Day
Setelah mendapat sorotan dunia, Green Day seringkali menjadi bahan perdebatan terkait gaya bermusik mereka dan statusnya di label besar, yang dinilai tak mencerminkan “punk sejati”. Mantan vokalis Sex Pistols, John Lydon, pernah mengkritik Green Day dengan kalimat pedas.
“Setelah semua yang kami perjuangkan, sangat menyebalkan melihat Green Day datang dan mengambil semua itu, lalu mengklaimnya untuk diri mereka sendiri. Mereka tidak layak mendapatkannya, dan jika mereka benar-benar punk, mereka tidak akan terlihat seperti itu,” ucap John Lydon pada 2006 silam, mengutip dari arsip gigwise.com.
Namun, di sisi lain, beberapa tokoh dari dunia punk membela Green Day. Brett Gurewitz, gitaris dari Bad Religion sekaligus pendiri label punk independen Epitaph Records, menyatakan dukungannya.
“Green Day adalah band punk. Punk adalah warisan dari rock and roll, dan Green Day adalah band terbesar di genre ini,” ucap Brett Gurewitz dalam video “Green Day: The Early Years (2017)” yang diproduksi Spotify, mengutip dari kanal YouTube Green Day Play!.
Reaksi dari Billie Joe Armstrong dan Tuduhan Plagiarisme oleh Noel Gallagher
Billie Joe Armstrong pernah membahas status mereka sebagai band punk di bawah naungan label besar yang telah menjadi perdebatan selama bertahun-tahun. Vokalis Green Day ini sempat menyatakan bahwa mereka hanya menjadi satu grup musik tanpa embel-embel punk rock meskipun tak bisa membuang akar musik tersebut.
“Kadang saya merasa kami sudah menjadi tidak relevan karena kami sekarang adalah band besar dan menghasilkan banyak uang—kami bukan punk rock lagi. Tapi kemudian saya berpikir, ‘Kamu bisa membawa kami keluar dari lingkungan punk rock, tapi kamu tidak bisa menghilangkan punk rock dari diri kami,’” katanya pada 2005 silam, mengutip softpedia.com.
Tak sampai di situ, Billie Joe Armstrong juga mengkritik adanya label ‘pop-punk’ yang disematkan kepada Green Day, seperti disampaikannya kepada Vulture pada 2021, “Saya tidak pernah benar-benar suka istilah itu (pop-punk), itu berubah menjadi semacam genre. Saya tidak pernah merasa seperti artis pop. Saya selalu berada di luar arus utama.”
Menariknya pada 2006, Noel Gallagher gitaris Oasis dengan nada setengah bercanda, menuduh Green Day telah menjiplak lagunya yang berjudul “Wonderwall”. Noel menyebut lagu tersebut dijiplak untuk lagu Green Day yang juga populer, “Boulevard of Broken Dreams”, melansir digitalspy.com. Namun, belum ada reaksi dari Billie Joel hingga sekarang atas tudingan itu.
Kontroversi di Acara iHeartRadio Festival 2012
Pada 21 September 2012, Billie Joe Armstrong tak melanjutkan penampilan Green Day saat tampil di iHeartRadio Festival. Pada saat itu, ia merasa waktu penampilan bandnya dipersingkat. Isunya, kemungkinan hal itu dilakukan untuk memperpanjang penampilan penyanyi Usher.
Billie Joe Armstrong pun sempat marah-marah saat ia mengalami situasi yang tak sesuai harapan itu. Ia berteriak, “Kalian beri saya satu menit? Kalian pasti bercanda!” Dia juga menyebut festival itu sebagai “lelucon” dan tanpa ragu menghancurkan gitarnya di atas panggung, diikuti oleh Mike Dirnt yang menghancurkan bassnya. Momen ini bisa disimak dalam video “Green Day Billie Joe freaks out at the I Heart Radio Music Festival and smashes guitar” di kanal YouTube xClandestinex.
Namun, dua hari setelahnya, perwakilan band meminta maaf atas insiden tersebut dan mengumumkan bahwa Billie Joe Armstrong akan menjalani rehabilitasi karena penyalahgunaan alkohol dan obat resep. Mike Dirnt kemudian menyatakan dalam wawancara dengan Rolling Stone bahwa dia memahami maksud kemarahan Armstrong.
Green Day akhirnya berdamai dengan pihak penyelenggara iHeartRadio Festival dan mereka kembali tampil di acara tersebut saat merilis album Revolution Radio pada 2016. Mereka juga kembali tampil di festival tersebut pada 2019 untuk mempromosikan album Father of All Motherfuckers.
Insiden Maut Tak Terduga di Mad Cool Festival 2017
Sepanjang festival Mad Cool di Madrid, Spanyol, yang digelar pada 7 Juli 2017, seorang akrobat jatuh dari ketinggian 30 meter dan meninggal dunia tepat 20 menit sebelum Green Day tampil. Setelah insiden maut itu, penyelenggara tetap melanjutkan acara termasuk penampilan Green Day yang dinilai fans memuaskan.
Namun, beberapa penggemar mengkritik Green Day dan pihak penyelenggara lantaran mereka tetap melanjutkan acara yang dihadiri oleh sekitar 35 ribu orang itu. Beberapa waktu kemudian, melalui situs webnya, Billie Joe Armstrong menyatakan bahwa mereka tidak diberi tahu mengenai insiden tersebut sebelum tampil. Padahal, Billie mengaku, kemungkinan besar mereka tak akan tampil di panggung jika mengetahui adanya insiden itu, seperti disampaikan cbc.ca.
Larangan untuk Tampil di Las Vegas
Pada 20 September 2024, sewaktu tampil di Oracle Park, San Francisco, AS, Billie Joe Armstrong sempat mengecam keputusan tim baseball Oakland Athletics untuk pindah ke Las Vegas. Ia menyebut Las Vegas sebagai “tempat terburuk di Amerika”. Billie Joe Armstrong juga mengkritik sosok John Fisher, pemilik tim baseball yang berjuluk A’s itu.
Sayangnya, kritik dari Billie Joe Armstrong tak disambut lapang dada oleh pihak setempat. Sebagai bentuk protes atas pernyataan Billie Joe Armstrong, dua stasiun radio Las Vegas, KOMP 92.3 dan X107.5, melarang pemutaran lagu-lagu Green Day di saluran mereka, melansir pagesix.com.
Kontroversi ini mempertegas karakter Green Day sebagai band yang tidak takut menyuarakan pendapat mereka, meski sering kali memicu perdebatan.